Cara Membuat Desain Interior + Furniture Semarang ( Desain Interior )
Irama (ritme)
Suatu keteraturan dengan sendirinya sudah merupakan sesuatu yang monoton dan statis. Dengan memasukkan unsur ritme (irama) ke dalamnya, barulah suatu rencana kelihatan hidup. Seperti dalam kehidupan kita sehari-hari dengan pergantian siang dan malam, demikian pula ketegangan berganti dengan ketenangan, begitu pula hendaknya dalam perencanaan kita. Perbedaan seperti dalam alam ini harus kita terapkan juga dalam rencana kita. Ada bermacam-macam ritme bentuk. Seperti juga adanya bermacam-macam ritme tarian: mars, wals, rumba dan sebagainya. Kalau beberapa gambar kita susun pada sebuah dinding rumah dengan jarak yang sama, maka terjadilah suatu ritme yang tetap dan sederhana antara gambar yang satu dengan gambar berikutnya. lramanya dapat disamakan dengan derap baris berbaris yang monoton. Dengan menyusun gambar itu secara kelompok, akan tercapai hasil yang lebih baik, ritme yang lebih hidup seperti dalam irama tari. Kita dapat melangkah lebih jauh lagi dengan menggabungkan besar kecil, bidang gelap dan terang, dengan membedakan jarak dan tingginya. Tetapi harus diperhatikan unsur-unsur bentuk yang sama sebagai bagian dari keseluruhan. Unsur bentuk itu harus terulang kembali bagaikan mata rantai (gambar 55, 56 dan 57). Kesan hidup dari kelompok yang ritmis dapat terlihat misalnya pada permadani, karpet atau tekstil. Pada benda-benda tersebut kita dapatkan terulangnya garis dan bidang bentuk kotak-kotak (roster) yang sederhana, dan pola skots yang hidup dalam ritme yang jelas. Ritme yang lebih tajam dapat kita capai dengan penyusunan garis dan benda yang penuh kontras (gambar 58).
Dikutip dari buku judul “Tata Ruang” PIKA – Semarang, halaman 33,
Penerbit( IKAPI Semarang / Kanisius ) Pengarang Fritz Wilkening
Desain Meja Tema Keteraturan Homogen |
Desain Meja Tema Keteraturan Homogen |