Desain Interior-Keserasian Unsur Bentuk Dan Fungsi + Furniture Semarang ( Desain Interior )
Keserasian unsur bentuk dan fungsi
Pada setiap perabot rumah tangga tujuan harus seimbang dengan fungsi dan tampil menyatu dalam bentuknya. Suatu perabotan yang berbentuk bagus tetapi tidak mencapai fungsinya, adalah
kekeliruan besar. Hal yang sama terjadi kalau hanya fungsinya yang diperhatikan, tanpa menghiraukan keharmonisan ukuran Secara keseluruhan. Bentuk dan fungsi harus selaras dan membentuk kesatuan. Penentuan bagian-bagian benda sesuai dengan fungsinya hendaknya selalu kita gunakan sebagai dasar dalam pemberian bentuk. Bangun luar suatu obyek harus seimbang dengan susunan dalamnya. Kesalahan rangkap kita perbuat, kalau kita menempatkan sebuah transistor modern ke dalam almari berbentuk Rokoko. Pertama: bentuk luarnya tidak sesuai sama sekali dengan segi teknis benda itu. Kedua: bentuk yang timbul pada abad XV – XVI di Eropa, tidak dapat disejajarkan dengan bentuk pesawat yang dikembangkan dengan teknik modern (bandingkan gambar 79 dan 80). Sama halnya, kalau alat penerangan listrik diberi bentuk sebagai lilin antik (gambar 81 ). Penyamaran alat modern dengan riasan antik tidak baik dan tidak jujur. Prinsip yang sama berlaku juga bagi hiasan dekoratif pada perabot dan alat rumah tangga. Hiasan hendaknya jangan terlalu berlebihan, dan jangan sampai merusak bentuk dasar aslinya. Pembagian bentuk pada sebuah almari (gambar 82), tidak boleh rusak karena tertutup dekorasi atau hiasan yang terlalu besar, yang memberi kesan sebagai kamuflase.
Dekorasi yang seimbang harus dapat lebih menonjolkan bagian-bagian suatu bentuk. Jadi dekorasi menopang keseluruhan, bukannya merusak. Tempat bunga dari bahan yang bagus sering tidak memerlukan dekorasi. Kadang-kadang bisa dipasang dengan dekorasi yang terbatas saja. Untuk memberi tekanan (aksen) pada bentuk dasar, misalnya dengan dekorasi melingkar. Dekorasi yang besar, atau cara lain dapat merusak dasar bentuk (bandingkan gambar 84).
Pada waktu memasang bahan seperti kain dan karpet sebagai dekorasi, hendaknya kita perhatikan keseimbangan bentuk dekorasi dengan fungsinya. Suatu dekorasi harus serasi dan seimbang hakikat benda serta tujuannya dalam keseluruhan tata ruang. Gambar bunga yang alami jangan digunakan untuk merencana karpet, kertas dinding yang kita gunakan untuk dekorasi rumah. Bunga tempatnya dijambangan bunga. Dewasa ini penggunaan bentuk abstrak atau bentuk stilir dipandang baik, karena dapat membantu memberi susunan serasi pada ruang' Dalam memilih pelapis kursi, hendaknya diperhatikan agar menghindarkan penggunaan kain berpola besar atau kain yang tak jelas susunan dekorasinya. Kain semacam itu membaurkan pembagian bentuk perabot. Apalagi kalau bagian-bagian pada kursi itu sudah kecil (gambar 85). Permadani hendaknya memberi dasar yang tenang dan mantap bagi perabot, Maka pola dekorasi jangan sampai merusak tujuan itu. Tirai harus bersifat tenang, berwarna muda, ringan. Jangan dipilih dekorasi besar dan ramai. Kertas dinding berfungsi sebagai latar belakang, kecuali kalau dipilih itu digunakan sebagai dinding pameran, dakam hal ini, baiklah kalau dipilih kertas dinding yang berpola sederhanan. Kita harus selalu ingat bahwa semua dekorasi bertujuan membantu atau memperjelaskan bentuk.
Dikutip dari buku judul “Tata Ruang” PIKA – Semarang, halaman 39,40,41
Penerbit( IKAPI Semarang / Kanisius ) Pengarang Fritz Wilkening.
Dikutip dari buku judul “Tata Ruang” PIKA – Semarang, halaman 39,40,41
Penerbit( IKAPI Semarang / Kanisius ) Pengarang Fritz Wilkening.