Desain Interior Semarang - Penyesuaian Tata Ruang + Furniture Semarang ( Desain Interior )

 Desain Interior Semarang - Penyesuaian Tata Ruang  

Furniture Semarang ( Desain Interior )

Penyesuaian tata ruang dengan penghuninya

Dari bab-bab yang lalu jelaslah sudah, bahwa dalam rangka pengadaan pedoman tata ruang yang berlaku umum, ada beberapa bentuk perwujudan yang khas. Meskipun pedoman itu berlaku umum tetapi masih ada keleluasaan untuk berimprovisasi,

misalnya memilih aneka ragam kain dinding atau tekstil yang sesuai dengan selera

pribadi. Maka kesesuaian dengan selera pribadi bisa digunakan untuk bentuk-bentuk yang tenang atau ramai, kuat atau anggun, sederhana atau menyolok. Susunan sebuah ruang baru dikatakan sesuai kalau tata ruang itu selaras dengan pribadi penghuninya, dengan usia, derajat serta pangkatnya, dengan keuangan, serta kecenderungannya. Kesukaan pribadi terhadap bentuk, warna dan bahan yang sesuai dengan orangnya harus selalu diutamakan. Maka tujuannya bukanlah menyusun tempat kediaman kita seperti umum dilakukan, melainkan kesesuaian dengan rasa dan selera penghuni yang bersangkutan.

Jangan sekali-kali meniru corak orang yang lain jiwanya dengan kita. Juga jangan menjiplak model abad yang lampau, yang mungkin asing bagi kita. Goethe, seorang ahli filsafat pernah berkata "... mengatur kamar dengan barang-barang yang tidak sezaman tidak dapat dipuji. Tindakan semacam itu bagaikan mengenakan topeng, yang akhirnya tidak bermanfaat, bahkan berpengaruh buruk karena bertentangan dengan keadaan yang sebenarnya. Tidak ada salahnya seorang raja mengunjungi pesta karnaval berpakaian ala raja Arab. Hanya apa yang akan dikatakan tentang seorang yang selama setahun berpakaian begitu? la akan disebut tidak waras, atau setidak-tidaknya mengarah ke situ.

 

 

Tidak pada tempatnya pula kalau seorang penduduk kota (orang kota) membeli perabot seperti yang dimiliki para petani, lengkap dengan dekorasi dan ukirannya yang bercorak desa. Atau seorang wanita biasa yang menginginkan model salon seorang bintang film terkenal. Penyusunan ruang yang tidak sesuai dengan keadaan adalah tindakan yang tidak jujur, yang justru akan mengakibatkan gangguan serta menghambat perkembangan pribadi seseorang. Sebaliknya tindakan kita untuk memberi suasana pribadi yang berlebihan akan
berakibat menggelikan. Hal itu justru mengungkapkan ketidakpastian dan ketidakdewasaan kita. Perwujudan sifat perseorangan secara berlebihan sama tidak benarnya dengan jiplakan (imitasi) tanpa jiwa. Lalu apa yang selaras dengan tuntutan zaman dan sekaligus cocok dengan pandangan seseorang tentang keindahan? ltulah pertanyaan dasar untuk memilih
bentuk. Hanya dengan begitu, sebuah rumah akan mencerminkan sikap hidup seseorang pribadi.

Dikutip dari buku judul “Tata Ruang”  PIKA – Semarang, halaman 52,53

Penerbit( IKAPI Semarang / Kanisius ) Pengarang Fritz Wilkening