Pewarnaan Secara Harmonis
Guna memperoleh kombinasi warna yang harmonis, makan perbandingan antara warna-warna yang membawa tegangan harus dirangkum obyek pengikat. Tanpa kontras yang memadai, segalannya akan berkesan buram. Bila unsure pengikat tak ada, komposisi warna itu terasa terlalu sarat. Seperti sudah diuraikan pada lingkaran warna, pasangan warna kontras ialah warna komplementer yang letaknya berseberangan. Misalnya warna hangat dengan warna dingin, warna ringan dengan warna bera, sehingga terdapat kontras warna cerah-gelap, bersih dan buram. Baru setelah warna-warna yang berbeda itu dapat dirangkum dengan sebuah unsur pengikat, terjadilah harmoni dalam warna. Dengan mempertahankan beberapa warna kontras, maka tercapailah perangkum antara warna-warna yang sama terangnnya, yang sama-sama murninya atau yang searah tujuan.
Contoh gambar 128 menunjukan harmoni. Tekanan utamanya terjadi karena pemakaian warna kontras komplementer kuning-jingga dan biru-ungu. Warna penyatunya adalah warna putih, yang berfungsi sebagai warna penerang. Kesemua warna lalu memperoleh tingkat terangnya masing-masing.
Pada contoh berikut ( gambar 129 ), digunakan warna kontras komplementer merah-hijau serta kontras gelap-terang. Antarabidang dinding yang terang ada tegangan dengan warna gelap permadani, warna merah kap lampu dan bantal, juga merupakan kontas komplementer dengan warna hijau jok kursi. Semua warna kontras di atas disatukan oleh warna abu-abu, yang dalam hal ini berfungsi meredupkan warna- warna murni di atas. Warna merah berubah menjadi merah bata, warna hijau menjadi hijau zaitun dan warna kuning menjadi krem.
Contoh gambar 128 menunjukan harmoni. Tekanan utamanya terjadi karena pemakaian warna kontras komplementer kuning-jingga dan biru-ungu. Warna penyatunya adalah warna putih, yang berfungsi sebagai warna penerang. Kesemua warna lalu memperoleh tingkat terangnya masing-masing.
Pada contoh berikut ( gambar 129 ), digunakan warna kontras komplementer merah-hijau serta kontras gelap-terang. Antarabidang dinding yang terang ada tegangan dengan warna gelap permadani, warna merah kap lampu dan bantal, juga merupakan kontas komplementer dengan warna hijau jok kursi. Semua warna kontras di atas disatukan oleh warna abu-abu, yang dalam hal ini berfungsi meredupkan warna- warna murni di atas. Warna merah berubah menjadi merah bata, warna hijau menjadi hijau zaitun dan warna kuning menjadi krem.
Lukisan-lukisan yang bagus, contoh kain ataupun wall-paper ( kertas dinding ) dapat mendukung penciptaan harmoni warna. Dengan pemisahan kombinasi warna yang ada, dapatlah kita menentukan warna utama dan menggunakannya sesuai dengan kebutuhan kita. Lihat gambar 130.
Dikutip dari buku judul “Tata Ruang” PIKA – Semarang, halaman 64,65
Penerbit( IKAPI Semarang / Kanisius ) Pengarang Fritz Wilkening