MENENTUKAN WARNA UNTUK TEMPAT TINGGAL
Pada perencanaan warna ruang, dinding dan perabot merupakan pendukung warnadengan pelbagai ukuran besar dan penonjoian Semuanya harus mendapat warna sesuai dengan fungsinya' Dinding ruang pada umumnya juga merupakan latar belakang, maka warna dinding hendaknya warna lembut sehingga berkesan menjauh. Lantai, juga harus dapat mendukung warna perabot yang diatur. Kain/bahan dekorasi, sesuai dengan ukuran besarnya boreh mengandung warna yang rebih menonjol. Perabot-perabot berjok ukuran kecil, memungkinkan kita menempatkan titik warna yang kuat. Berbagai warna kayu perabot memberikan kemudahan dalam penyesuaian karena hampir semua jenis kayu mengandung warna abu-abu netral. Dari sekian banyak kemungkinan penggabungan jenis-jenis warna, hendaknya kita selalu memilih kombinasiwarna yang sesuai dengan fungsi ruang.
Untuk ruang tidur, gambar 131, diperlukan kombinasi warna tenang dan lembut. Dengan menyeimbangkan warna-warna yang dicerahkan dengan warna yang bernuansa abu-abu, dapat diperoleh suasana ruang yang sesuai. Sekaligus didapat juga elemen warna penghubung. Dua warna kontras komplementer bisa menghidupkan ruang, yakni kontras merah-hijau yang diberi tekanan oleh warna hijau lumut penutup tempat tidur dan warna merah penutup bantal. Dengan cara itu. tercipta kontras warna kuning-ungu yang terutama dihasilkan oleh pengaruh warna coklat pasir perabot kayu dan warna biru-ungu yang ada. Warna kekuning-kuningan ringan pada penerangan tempat tidur dan bantal mengangkat kekompakan warna kayu yang ada, dan memberi nuansa pada seluruh kesan menjauh dari warna-warna ruang tidur ini.
Dalam ruang tidur anak-anak, gambar 132, hendaknya warna murni diutamakan. Anak-anak pada umumnya tertarik pada warna-warna yang cerah. Namun demikian pengaturan warna secara harmonis dapat menghindarkan keanekaronaan yang kasar. Dalam ruang anak-anak (gambar 132), warna hangat memberi kesan hangat
karena pemburaman. Pasangan warna merah-hijau dan kuning-biru yang komplementer membentuk kontras yang penuh tegangan. Di satu pihak kontras itu ditimbulkan oleh abu-abu-hijau warna permadani serta merah warna penutup kasur, tirai jendela dan kotak mainan. Kontras itu juga ditentukan oleh warna kuning telur perabot dan sedikitwarna biru pada hiasan dinding dan mainan anak-anak.
Dapur untuk bekerja pada dasarnya harus praktis bersih dan higienis. Atas dasar itu, pada gambar 133 terlihat elemen-elemen almari dan meja berwarna putih dengan dinding berwarna kuning hangat. Kesan sejuk yang ditimbulkan oleh ubin, diimbangi oleh warna coklat hangat. Sebagai warna kontras yang dominan diberikan oleh warna kuning-jingga tenang yang terdapat pada dinding serta warna biru pada
kursi kerja. (Kesan menggairahkan yang lain ditimbulkan oleh alat-alat dapur yang
berwarna merah dan jingga).
Dikutip dari buku judul “Tata Ruang” PIKA – Semarang, halaman 66,67
Penerbit( IKAPI Semarang / Kanisius ) Pengarang Fritz Wilkening